Produktivitas Kakao di Pidie Menurun
PIDIE, iNews.id - Produktivitas kakao di daerah Pidie, Aceh menurun. Hal ini disebabkan karena gajah yang kerap manyambangi tanaman kakao milik warga. "Banyak tanaman kakao rusak akibat gangguan gajah yang turun ke lahan petani," kata Koordinator data perkebunan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Distanpang) Pidie, Irhas, Kamis (30/6/2022).
Irhas menambahkan, penurunan produksi ini juga disebabkan serangan Penyakit Buah Kakao (PBK). "Selain itu, kurangnya ilmu bagi petani tentang budidaya kakao," kata dia.
Pemkab Aceh Tamiang Sosialisasi Kembangkan Kakao
ACEHSATU.COM | Kuala Simpang – Pemkab Aceh Tamiang Lakukan sosialisasi dan ajak para petani kembangkan kakao. Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang bersama dinas terkait turun ke kecamatan melakukan sosialisasi pengembangan tanaman kakao kepada petani dan tenaga penyuluh pertanian.
“Aceh Tamiang berpotensi menjadi daerah penghasil kakao terbesar di Aceh. Saat ini Aceh Tamiang ingin kembangkan kembali perkebunan kakao agar masyarakat memiliki alternatif lain dalam berkebun,” kata Wakil Bupati Aceh Tamiang HT Insyafuddin di Kuala Simpang, Rabu
Gerakan Massal Pemangkasan Kebun Kakao Pidie Jaya
KBA.ONE, Pidie Jaya – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh meluncurkan gerakan massal (germas) pemangkasan kebun kakao di Gampong Masjid Pondok, Kecamatan Trieng Gadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Selasa 24 Mei 2022.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman kakao di Kabupaten Pidie Jaya. Tanaman berekonomis tinggi tersebut membuka lapangan kerja bagi 127.072 Kepala Keluarga (KK), dan wilayah tersebut salah satu sentra pengembangan tanaman kakao di Aceh.
Read more: Gerakan Massal Pemangkasan Kebun Kakao Pidie Jaya
Peremajaan Kakao untuk Tingkatkan Produksi
NEGARA, NusaBali. Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menggelar kegiatan Gerakan Budidaya Pemangkasan Kakao Bersama di kawasan Subah Abian Sekar Wangi di Banjar Sekar Kejula, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jumat ( 20/5).
Gerakan ini, dilakukan sebagai peremajaan tanaman kakao dalam upaya meningkatkan produksi kakao berkualitas yang diburu pasar dunia. Kegiatan pemangkasan kakao bersama itu, juga disinergikan dengan upaya Pengembangan Kawasan Kakao Lestari (Si Pekak Lari) sebagai destinasi agrowisata. Kegiatan itu dihadiri langsung Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama.
Petani Kakao dari Sudut Berau
KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB – Kerja keras itu dimulai sejak tahun 2005 silam, seorang pria asal Kampung Suaran, kecamatan Sambaliung memulai jerih payahnya dengan mulai membudidayakan kakao di kebun miliknya.
Pria tersebut bernama Nicholas Jumin, sang lelaki nekat yang berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya melalui kakao. Saat itu, dirinya sama sekali tidak memiliki pengetahuan apapun dalam perawatan maupun pengolahan pasca panen buah kakao. Hanya satu yang terlihat, yakni keyakinannya dalam berkebun kakao nantinya pasti akan berujung manis.
Tidak sedikit kesulitan yang harus dirinya dobrak dalam memulai, mulai dari ketersediaan pupuk hingga cara mengatasi berbagai hama dan penyakit yang menyerang tanamannya.