Petani Kakao di Aceh Keluhkan Harga yang Kian Menurun
PIDIE JAYA - Wabah corona tidak hanya membunuh manusia, tetapi juga menghancurkan perekonomian dari kalangan atas hingga kalangan kecil. Sejumlah petani kakao di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh merasakan dampaknya. Para petani mengeluh akibat harga jual biji kakao terus menurun selama pandemi Covid-19.
Abdulrahman, salah satu petani di Desa Tunong, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh mengatakan, dampak pandemi sangat terasa bagi perani seperti dirinya. Karena harga kakao terus terus menurun.
Read more: Petani Kakao di Aceh Keluhkan Harga yang Kian Menurun
Industri Kakao Butuh Program Nyata atau Punah
Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri kakao semakin mengkhawatirkan produksi kakao nasional yang dalam 10 tahun terakhir semakin melandai.
Wakil Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia (Dekaindo) Periode 2012-2019 Sindra Wijaya mengatakan jika dilihat data BPS impor biji kakao tahun lalu 234.000 ton, jumlah impor ini sudah melampaui jumlah produksi kakao nasional yang hanya 217.000 ton. Sementara angka produksi tersebut lebih dari dari tahun sebelumnya atau 2018 yakni 257.258 ton.
Imbas Produksi Menurun, Harga Kakao di Abdya Meningkat
BLANGPIDIE, ANTEROACEH.com – Harga jual kakao di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus mengalami kenaikan sejak sebulan terakhir ini. Saat ini harga jual biji kakao ditingkat petani di Abdya berkisar antara Rp. 24.000 hingga Rp 26.000 perkilogram. Sedangkan sebelumnya dijual dengan harga Rp.21.000 ribu. Muliadi, salah seorang pengusaha kakao di Gampong Keude Paya, Kecamatan Blangpidie, Abdya mengatakan, mahalnya harga disebabkan oleh rendahnya jumlah produksi kakao dari petani.
Read more: Imbas Produksi Menurun, Harga Kakao di Abdya Meningkat
Produksi Kakao di Pidie Menurun
SIGLI - Gangguan hama dan gajah liar yang masih terus terjadi menyebabkan produksi kakao di Pidie, menurun dratis. Menurut data dari Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Pidie, saat ini petani di kabupaten itu hanya memperoleh kakao 581 kilogram (Kg) per hektare (Ha) per tahun. Padahal, sebelumnya mereka bisa mendapatkan hasil yang ideal yaitu sebanyak 800-900 Kg per hektare per tahun.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Pidie, Ir Sofyan, melalui Kabid Perkebunan, Saiful Bahri SP MSi, kepada Serambi, Minggu (6/9/2020) mengatakan, rendahnya produksi kakao yang sudah lama menghasilkan membuat petani di Pidie hanya mengandalkan tanaman yang baru berproduksi. "Kalau secara nasional, idealnya panen kakao sebanyak 1,2 ton per hektare per tahun," ungkap Saiful Bahri.
Kementan Catat 3 Daerah dengan Hama Terbanyak
Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berupaya mendorong perlindungan tanaman pertanian dan perkebunan agar tetap aman terjaga. Syahrul meminta agar jajarannya dapat meningkatkan produktivitas serta pengembangan komoditas maupun usaha pertanian.
Peningkatan produksi salah satunya terkendala serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang kerap menyerang komoditi Kakao. Dilansir dari rilis yang diterima oleh detikcom, data serangan OPT tanaman kakao dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 (kurun waktu 5 tahun) pada 10 Provinsi wilayah kerja BBPPTP Ambon digunakan untuk menentukan daerah endemis.